Diduga Depresi Gadis di Ponorogo Ini Nekat Gantung Diri Diteras Depan Rumah
Diduga Depresi Gadis di Ponorogo Ini Nekat Gantung Diri Diteras Depan Rumah
PONOROGO, Media Jatim News - Aksi nekat seorang gadis di Ponorogo mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, membuat geger warga, Selasa (25/4/2023).
Gadis berinisial KD (16) adalah warga Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo, dengan cara gantung diri menggunakan satu buah dasi warna abu - abu yang bertuliskan asal sekolah di Jetis.
Kapolsek Sambit AKP. Baderi, SH, MH, saat dikonfirmasi awak media mengatakan, Piket SPKT Polsek Sambit bersama SPKT Polres Ponorogo mendatangi TKP orang meninggal dunia karena gantung diri.
"Tempat kajadian disebuah kayu (jw. Blandar) teras ( rumah korban ) Dukuh Kedungwatu Desa Bancangan Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo," katanya.
Waktu Kejadian lanjut AKP. Baderi, Pada hari Selasa, 25 April 2023, diketahui sekira pukul 11.30 WIB
"Identitas Korban berinisial KDP (16) Dukuh Kedungwatu Desa Bancangan Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo," jelasnya.
Barang bukti yang berhasil diamankan petugas, Satu buah dasi warna abu - abu yang bertuliskan sekolah di Jetis dan 1 Buah kursi plastik warna hijau.
Kronologis kejadian lanjut Kapolsek Sambit AKP. Baderi, Selasa, 25 April 2023 sekira pukul 11.30 Wib, ketika saksi Teguh (35) berniat akan bersilaturohmi ke rumah saksi Nuryati yang kebetulan melewati depan rumah korban (TKP) melihat korban sudah dalam keadaan menggantung di kayu teras rumah (jw. Blandar).
"Kemudian saksi Teguh langsung memberi tahu saksi Nuryati yang lokasinya berdekatan dengan TKP," ucapnya.
Kemudian kedua saksi bersama - sama menuju ke TKP, untuk memberi tahu saksi lain yang pada saat itu masih tidur di dalam kamar rumah korban.
"Selanjutnya mereka di bantu warga, langsung menolong korban dengan cara korban di turunkan dari gantungan, dimana korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," terangnya.
Dan warga yang lain langsung melaporkan kejadian tersebut ke polsek sambit.
Berdasarkan hasil Riksa, terdapat bekas jeratan luka pada leher korban akibat jeratan tali.
"Pada saat kejadian korban menggunakan baju daster warna merah motif bunga dan celana dalam warna abu," ucapnya.
Dikatakan, hasil pulbaket terhadap keluarga korban, bahwa korban selama ini tinggal bersama kakeknya Slamet als. Hehok dimana orang tua korban sudah bercerai.
"Korban mengalami depresi sejak lama, dimana korban rutin minum obat penenang dan sering bilang kepada warga sekitar ataupun kakeknya bahwa akan bunuh diri," tambahnya.
Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi dan pemeriksaan luar oleh tim medis Puskesmas Sambit serta Inafis Polres Ponorogo dapat disimpulkan bahwa korban meninggal dunia murni akibat gantung diri dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda atau unsur penganiayaan.
"Dengan adanya kejadian tersebut, pihak keluarga menerima atas kematian korban sebagai musibah dan bersedia membuat surat pernyataan untuk tidak menuntut pihak manapun," tukasnya. (nur).
