BREAKING NEWS

Pemuda Harus Berani Terjun ke Politik, Hj. Atika Banowati Gelar Seminar Toleransi dan Solidaritas Sosial

Pemuda Harus Berani Terjun ke Politik, Hj. Atika Banowati Gelar Seminar Toleransi dan Solidaritas Sosial


PONOROGO, Media Jatim News – Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi Golkar, Dapil IX, Hj. Atika Banowati, SH, menggelar seminar bertema “Peran Pemuda dalam Mewujudkan Toleransi dan Solidaritas Sosial di Masyarakat”, Senin (29/9/2025) di Rumah Joglo, Coper, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber akademisi, yakni Dr. Arik Dwiyanto (Wakil Rektor INSURI) dan Wahyu Saputra, SHI., MA (dosen UIN Ponorogo). 

Seminar tersebut menjadi bagian dari agenda seluruh anggota DPRD Jatim yang turun langsung ke daerah pemilihannya masing-masing.

Dalam sambutannya, Hj. Atika Banowati mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan hanya ajang menyapa konstituen, melainkan juga wadah memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat. 

Ia secara khusus mendorong generasi muda, terutama kalangan IPPNU Ponorogo, untuk tidak ragu terjun ke dunia politik.

“Politik harus dijalankan dengan kejujuran, etika, dan kebersamaan, bukan saling menjegal. Masih banyak wakil rakyat yang benar-benar memperjuangkan aspirasi masyarakat. Pemuda harus ambil peran masuk dalam sistem, menjadi penentu kebijakan sesuai sila keempat Pancasila,” ujar Atika.

Atika menilai IPPNU sebagai organisasi strategis yang mampu mencetak calon pemimpin masa depan, terlebih ia memiliki ikatan sejarah keluarga dengan NU dan Banser di Ponorogo.

“Ini pertemuan awal. Ke depan saya berharap komunikasi ini terus berkesinambungan agar program dan aspirasi masyarakat bisa tersalurkan,” tambahnya.

Politisi perempuan asal Kota Reog itu juga berbagi pengalamannya selama menjadi legislator. Menurutnya, suka duka di dunia politik harus dijalani dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

“Kalau kita ikhlas dan sabar, Allah pasti ganti dengan yang lebih baik. Jangan pernah mengambil hak orang lain, karena itu perbuatan zalim. Politik harus dijalani dengan niat baik,” terangnya.

Sementara itu, narasumber Wahyu Saputra mengulas pentingnya menumbuhkan toleransi di tengah tantangan intoleransi yang masih menghantui generasi muda. 

Mengutip survei CSIS tahun 2022, ia menyebut 82,6 persen pemuda Indonesia mendukung demokrasi, namun praktik intoleransi masih terjadi.

“Toleransi bukan hanya soal menerima perbedaan, tetapi juga aktif membangun ruang hidup bersama yang harmonis,” pungkasnya.

Kegiatan seminar ini berlangsung selama dua hari, 28–29 September 2025, di empat lokasi berbeda: Balai Desa Jambon, Hall Maesa Hotel, Rumah Joglo Coper Jetis, dan Pendopo Kecamatan Pulung. (nur).

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar