Suroan Penuh Makna di Desa Bringinan, Ziarah Makam, Istighosah, Santunan Anak Yatim, dan 58 Ingkung sebagai Wujud Kebersamaan
PONOROGO, Media Jatim News – Dalam rangka menyambut bulan Muharram 1447 Hijriah atau yang biasa dikenal masyarakat Jawa dengan bulan Suro, Pemerintah Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo menggelar serangkaian kegiatan religius dan sosial pada Sabtu (5/7/2025).
Acara yang rutin di adakan setiap tahun ini dipusatkan di lapangan olahraga desa, dimulai sejak pagi hari dengan ziarah ke makam para kepala desa terdahulu, tokoh sesepuh, dan pejuang desa.
Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pendahulu dan bentuk rasa syukur atas perjalanan sejarah Desa Bringinan.
Ziarah makam dan tabur bunga di, Makam Raden Soleksono pemimpin atau palang desa Bringinan yang pertama sekitar tahun 1779 Masehi, lokasi di dukuh Kedung, makam Raden Karso pemimpin desa Bringinan ke 2 di dukuh Kedung, ke makam Joyo Leksono tercatat tercatat pemimpin desa Bringinan ke 3 lokasi di dukuh Kedung beserta makam, nyai rengik dan Dwi Urang dimakamkan di Ngringgin Kedung, ke Mbah Saripin di dukuh Mbeduk Desa Sendang, tercatat sebagai kades ke 5 desa Bringinan.
Ke makam Mbah lurah Saban dimakamkan di desa Sendang tercatat pemimpin ke 6, k makam punden Pendem tercatat sebagai pemimpin ke 4 dilanjutkan ke komplek makam desa Mbah Toimin tercatat kades ke 7.
Memasuki malam hari, suasana religius menyelimuti desa. Ratusan warga memadati lapangan untuk mengikuti istighosah akbar yang dipimpin oleh Kyai Sholehan, sekaligus pemberian santunan kepada puluhan anak yatim.
Yang menarik, dalam kegiatan ini warga secara swadaya menyumbangkan sebanyak 58 Ingkung (ayam utuh yang dimasak sebagai hidangan tradisional khas Jawa) untuk shodakohan bersama.
Kegiatan ini bukan hanya sebagai wujud ritual keagamaan, namun juga menjadi momentum mempererat tali silaturahmi antara pemerintah desa dan masyarakat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Jambon, jajaran Polsek dan Koramil, tokoh agama, tokoh masyarakat, RT, RW, BPD, dan seluruh perangkat desa.
Kepala Desa Bringinan, Barno, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai kegiatan Suroan tahun ini berlangsung sangat meriah dengan partisipasi masyarakat yang luar biasa.
“Alhamdulillah, kegiatan istighosah dan santunan anak yatim ini bisa kembali kita laksanakan. Ini sudah menjadi agenda rutin setiap bulan Suro. Kami bersyukur karena kekompakan warga begitu kuat, terlihat dari adanya 58 Ingkung yang disumbangkan oleh berbagai elemen masyarakat desa,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa santunan anak yatim bukan sekadar tradisi, tetapi merupakan bentuk kepedulian sosial yang perlu terus dipupuk.
“Kami berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban adik-adik kita yang membutuhkan dan menjadi keberkahan bagi kita semua,” imbuh Barno.
Acara malam itu juga dimeriahkan oleh penampilan sholawatan dari group Habsy Desa Bringinan, yang menambah suasana menjadi lebih syahdu dan penuh kekhidmatan.
Melalui kegiatan ini, Desa Bringinan menunjukkan bahwa nilai-nilai spiritual, gotong royong, dan kepedulian sosial masih tumbuh kuat di tengah masyarakat.
Tradisi Suroan yang dipadukan dengan semangat kebersamaan diharapkan terus dilestarikan dan memberi inspirasi bagi desa-desa lainnya di Ponorogo maupun di luar daerah. (nur/adv).
Posting Komentar