Pendalaman dan Pelebaran Dam Asem Tropong, Langkah Nyata Atasi Banjir di Balong dan Jambon
Pendalaman dan Pelebaran Dam Asem Tropong, Langkah Nyata Atasi Banjir di Balong dan Jambon
PONOROGO, Media Jatim News – Setelah puluhan tahun dilanda banjir tahunan yang menggenangi puluhan hektar sawah, harapan masyarakat dari lima desa di Kecamatan Balong dan Jambon akhirnya mulai menemukan titik terang.
Melalui musyawarah dan kerja bersama, masyarakat kini bergerak nyata melakukan pendalaman dan pelebaran aliran di Dam Asem Tropong, sebagai solusi awal mengatasi banjir yang kerap melanda.
Lima desa yang terdampak yakni Desa Bringinan, Sendang, Sedarat, Tatung, dan Purworejo, memberikan apresiasi atas tindak lanjut dari acara 'Rembug Nyawiji, Golek Solusi Bersama Bupati Kang Giri', hari Sabtu (3/5/2025) kemarin.
Kegiatan awal dilakukan di Dusun Prenggok, Desa Sedarat, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam "Paguyuban Lingkungan Nyawiji Bersatu" (Palingjitu).
“Ini adalah tindak lanjut dari kesepakatan bersama masyarakat lima desa. Hari ini kita lakukan pendalaman gulung menggunakan alat berat,” ujar Barno, Koordinator Paguyuban Palingjitu, Senin (5/5/2025).
Barno menambahkan, pekerjaan meliputi pelebaran saluran sepanjang 10 meter dan pendalaman sekitar satu meter.
Meski baru menjadi solusi sementara, langkah ini diyakini akan mengurangi intensitas genangan air, terutama saat musim hujan tiba.
“Kalau dibilang langsung tuntas, tentu belum. Tapi ini awal yang baik. Ke depan perlu normalisasi menyeluruh, termasuk pengerukan sedimen,” tambah Barno yang juga menjabat Kepala Desa Bringinan Kecamatan Jambon.
Menurutnya, pekerjaan ini tidak hanya mengandalkan alat berat, gerakan ini juga didukung oleh semangat gotong royong.
Masyarakat dari lima desa membentuk Gugus Prenggok, sebuah tim relawan yang bertugas membersihkan sampah dan hambatan aliran air di anak-anak sungai, terutama rumpun bambu yang sering menyumbat jalur air.
“Dukungan tenaga dari warga sangat penting. Kita mulai dengan yang bisa kita lakukan, dari membersihkan sungai hingga mendukung pekerjaan teknis di lapangan,” tutup Barno. (nur).
