Hj. Atika Banowati: Membangun Kesetiakawanan Sosial di Partai Golkar Ponorogo
Hj. Atika Banowati: Membangun Kesetiakawanan Sosial di Partai Golkar Ponorogo
PONOROGO, Media Jatim News – Kesetiakawanan sosial bukan sekadar slogan, tetapi fondasi penting dalam membangun solidaritas dan kebersamaan, terutama dalam organisasi politik.
Hal ini menjadi fokus utama dalam kegiatan sosialisasi yang digelar oleh Hj. Atika Banowati, SH, M.Si, anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi Golkar, di Aula DPD Golkar Ponorogo.
Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh penting, termasuk DR. H. Ali Mufthi, S.Ag, M.Si, anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, DR. Wildan, serta berbagai pengurus DPD, PK, dan Pleno Partai Golkar di Ponorogo.
Dengan tema "Membangun dan Menumbuhkan Jiwa Kesetiakawanan Sosial di Masyarakat", kegiatan ini menegaskan kembali pentingnya rasa kebersamaan dalam struktur kepengurusan partai.
Pada kesempatan tersebut, Hj. Atika Banowati menyoroti program "Solo Semiran", yang menurutnya memiliki peran strategis dalam mempererat hubungan antara anggota DPRD Propinsi Jawa Timur dengan masyarakat.
"Solo Semiran adalah program kapasitas untuk masyarakat, yang tidak hanya mendekatkan anggota dewan dengan warga, tetapi juga menjalin kolaborasi dengan akademisi dan berbagai pihak dalam upaya pemberdayaan," jelasnya.
Hj. Atika juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus Partai Golkar di Ponorogo yang telah berkontribusi dalam perjalanan politiknya hingga duduk di DPRD Provinsi Jawa Timur.
Ia berharap amanah yang diberikan kepadanya dapat membawa berkah bagi masyarakat, khususnya di daerah pemilihannya (Dapil IX), yang meliputi Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, Ngawi, dan Magetan.
Dikatakan, meskipun sempat muncul kekhawatiran bahwa program ini memiliki muatan politik, Hj. Atika menegaskan bahwa Solo Semiran adalah inisiatif murni dari seluruh pimpinan dan anggota DPRD Jawa Timur.
"Semua pimpinan dan anggota DPRD Jatim memiliki program ini. Tinggal bagaimana kita mengarahkannya agar bermanfaat bagi masyarakat," tegasnya.
Hj. Atika juga mengajak seluruh kader untuk kembali membangun kejayaan Golkar di Ponorogo.
"Dulu Partai Golkar di Ponorogo menjadi barometer di Jawa Timur. Mari kita wujudkan kembali Golkar menjadi besar dan disenangi masyarakat," serunya
Di sisi lain, DR. H. Ali Mufthi menekankan bahwa kesetiakawanan sosial bukan hanya konsep, tetapi harus menjadi nilai yang diwujudkan dalam tindakan nyata oleh seluruh pengurus dan kader Partai Golkar.
"Kesetiakawanan sosial harus kita tumbuhkan dalam diri kita agar masyarakat bisa merasakan empati dari Partai Golkar," ujarnya.
Menurutnya, partai yang tidak memiliki solidaritas internal akan sulit berkembang. Bahkan, dalam keputusan Rapimnas Golkar, disebutkan bahwa struktur kepengurusan yang tidak menunjukkan kesetiakawanan sosial dapat dikenakan sanksi.
"Kesetiakawanan itu berarti empati, peduli, dan mengerti kebutuhan teman-temannya. Jangan sampai terjadi, kita berada di Partai A, tapi ada yang justru mendukung Partai B. Ini sudah tidak sesuai dengan semangat kesetiakawanan," tandasnya.
Menurutnya, cara terbaik untuk menguatkan Golkar adalah dengan membangun komunikasi yang erat antara pengurus DPD, PK, dan PD. Seluruh fraksi dan pengurus partai di berbagai tingkatan harus rutin bertemu dan berkoordinasi agar dapat memahami permasalahan di tingkat akar rumput.
"Kesetiakawanan sosial harus menjadi doktrin, bagian dari karakter, dan budaya di Partai Golkar. Dengan begitu, partai ini akan semakin kuat, solid, dan benar-benar hadir untuk masyarakat," pungkasnya. (nur)


